ACEH TIMUR | Muhammad atau julukan Amad pangkas, seorang pemuda sekaligus pemerhati sosial di Aceh Timur, menyampaikan keprihatinannya terkait harga emas yang terus melambung. Ia mengamati bahwa harga emas saat ini tidak stabil, kadang naik dan kadang turun, namun secara umum semakin hari semakin tinggi. Saat ini, harga emas di Aceh telah menembus kisaran Rp6 juta lebih per mayam.
Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran serius, khususnya bagi para pemuda Aceh yang ingin menikah. Di Aceh, emas menjadi standar mahar pernikahan, sehingga harga yang mahal membuat banyak pemuda kesulitan untuk melanjutkan proses menuju pernikahan.
Muhammad menyoroti bahwa di tengah mahalnya harga emas, lapangan kerja di Aceh juga sangat terbatas. Akibatnya, banyak pemuda terpaksa merantau ke luar daerah, bahkan ke luar negeri, untuk mencari penghidupan. Ia juga mengungkapkan kekhawatirannya bahwa fenomena ini dapat menyebabkan para pemuda menikah dengan gadis dari luar Aceh, baik dari dalam negeri maupun luar negeri, karena tekanan ekonomi.
"Jika kondisi ini terus dibiarkan, bukan hanya pernikahan pemuda Aceh yang terhambat, tetapi juga dikhawatirkan akan mengubah struktur sosial kita di masa depan," ujar Muhammad.
Ia berharap adanya perhatian serius dari pihak terkait untuk mengatasi masalah pengangguran dan menstabilkan harga emas, agar para pemuda Aceh dapat membangun masa depan di kampung halaman mereka sendiri.(HS)
Posting Komentar