Oleh: Andre Vincent Wenas
AMERIKA Serikat tidak lagi mau bantu-bantu negara lain, pokoknya pertimbangannya Amerika Duluan (America First), begitu janji kempanye Trump. Akibatnya USAID di-freeze, dibekukan. Operasinya di ratusan negara seluruh dunia berhenti, karyawannya disuruh cuti.
OCCRP yang juga menerima dana bantuan atau sumbangan dan USAID diperkirakan bakal jadi pusing tujuh keliling. Tentang USAID ini kita jadi teringat John Perkins, yang dulu di tahun-tahun peralihan Sukarno ke Suharto, Orla ke Orba, memakai USAID dan Bank Dunia (World Bank) sebagai alat untuk menjalankan perannya sebagai “The Economic Hitman” (Bandit atau pembunuh bayaran ekonomi).
Bukunya “The Confession of an Economic Hitman” diterbitkan Berrett-Koehler Publishers tahun 2004 tebalnya 250 halaman. Sempat ramai diperbincangkan karena rupanya John Perkins ini pernah beroperasi di Indonesia.
Garis besar bukunya bercerita tentang karirnya di sebuah Perusahaan konsultan enjiniring Chas. T. Main di Boston. Perkins direkrut atas rekomendasi National Security Agency (NSA), badan keamanan nasional Amerika yang bertanggung jawab atas keamanan komunikasi dan informasi negara.
Perkins kemudian dimentori oleh Caludine Martin untuk jadi “economic hitman”. Tugasnya meyakinkan para pemimpin negara-negara kurang berkembang agar menyetujui paket pinjaman yang jumlahnya yang secara substansial besar untuk keperluan proyek-proyek konstruksi dan enjineering. Ujungnya negara-negara ini pun terperangkap dalam jaringan kendali Amerika.
Bungkusannya sebagai konsultan buat negara-negara sedang berkembang yang ujungnya bermaksud kasih pinjaman (lewat Bank Dunia atau USAID) yang jumlahnya digelembungkan (inflated), membuat negara-negara itu tergantung terus dengan Amerika.
Begitulah gambaran sederhananya. Apakah ada operasi CIA dibelakangnya? Tentu saja, begitu celoteh teman. Parfum merek CIA harumnya bertebaran di seantero jagad.
Kenapa pinjamannya digelembungkan (inflated)? Kata beberapa teman supaya bisa dikorupsi para penguasa lokal yang rakus, tapi secara bisnis proyeknya tetap jalan efektif. Orang-orang rakus itu secara tidak langsung berada dalam genggaman agen rahasia itu. Yang penting negara-negara penerima pinjaman itu bakal tetap tergantung dengan Amerika dalam jangka panjaaaaaanng… alias terus menerus.
Tapi itu dulu, ya Amerika dulu dipandang sebagai paman yang royal, tapi sekarang dengan konstelasi dunia yang sudah berubah, terutama akibat serbuan produk-produk Cina yang semakin canggih (sophisticated) tapi tetap relatif murah, Amerika dipaksa untuk bertransformasi jadi paman yang pelit. Pelit banget malah, di era Presiden Trump sekarang ini apa-apa jadi Amerika mesti duluan. America First pokoknya.
Kita mulai saja dari janji kampanye Trump kemarin, Amerika Duluan. Di laman Gedung Putih (whitehouse.gov), penjabaran tema kampanye Donald Trump yang bertajuk “America First” dipaparkan. Mari kita telusuri sebentar.
Mulai dari ‘Make America Safe Again’ (bikin Amerika aman lagi).
President Trump will take bold action to secure our border and protect American communities. (Presiden Trump akan mengambil tindakan berani untuk mengamankan perbatasan kita dan melindungi komunitas Amerika). Para imigran gelap yang mau masuk Amerika bakal ditangkap.
This includes ending Biden’s catch-and-release policies, reinstating Remain in Mexico, building the wall, ending asylum for illegal border crossers, cracking down on criminal sanctuaries, and enhancing vetting and screening of aliens. (Ini termasuk mengakhiri kebijakan Biden yang tangkap dan lepaskan, memberlakukan kembali kebijakan ‘Remain in Mexico’, membangun tembok, mengakhiri suaka bagi pelintas batas ilegal, menindak tempat perlindungan kriminal, dan meningkatkan pemeriksaan dan penyaringan terhadap orang asing).
President Trump’s deportation operation will address the record border crossings of criminal aliens under the prior administration. (Operasi deportasi dari Presiden Trump akan mengatasi rekor orang asing kriminal yang melintas batas di bawah pemerintahan sebelumnya).
The President is suspending refugee resettlement, after communities were forced to house large and unsustainable populations of migrants, straining community safety and resources. (Presiden menangguhkan pemukiman kembali pengungsi, setelah masyarakat terpaksa menampung migran dalam jumlah besar dan tidak berkelanjutan, sehingga membebani keselamatan dan sumber daya masyarakat).
The Armed Forces, including the National Guard, will engage in border security, which is national security, and will be deployed to the border to assist existing law enforcement personnel. (Angkatan Bersenjata, termasuk Garda Nasional, akan terlibat dalam keamanan perbatasan, yaitu keamanan nasional, dan akan dikerahkan ke perbatasan untuk membantu aparat penegak hukum yang ada).
President Trump will begin the process of designating cartels, including the dangerous Tren de Aragua, as foreign terrorist organizations and use the Alien Enemies Act to remove them. (Presiden Trump akan memulai proses penetapan kartel, termasuk Tren de Aragua yang berbahaya, sebagai organisasi teroris asing dan menggunakan Undang-Undang Musuh Alien untuk menghapusnya).
The Department of Justice will seek the death penalty as the appropriate punishment for heinous crimes against humanity, including those who kill law enforcement officers and illegal migrants who maim and murder Americans. (Departemen Kehakiman akan mengupayakan hukuman mati sebagai hukuman yang pantas untuk kejahatan keji terhadap kemanusiaan, termasuk mereka yang membunuh petugas penegak hukum dan migran ilegal yang melukai dan membunuh orang Amerika).
Lalu ‘Make America Affordable and Energy Dominant Again’. (Membuat Amerika Terjangkau dan Dominan Energi Lagi).
The President will unleash American energy by ending Biden’s policies of climate extremism, streamlining permitting, and reviewing for rescission all regulations that impose undue burdens on energy production and use, including mining and processing of non-fuel minerals. (Presiden akan memanfaatkan energi Amerika dengan mengakhiri kebijakan ekstremisme iklim Biden, menyederhanakan perizinan, dan meninjau pembatalan semua peraturan yang membebani produksi dan penggunaan energi, termasuk pertambangan dan pengolahan mineral non-bahan bakar).
President Trump’s energy actions empower consumer choice in vehicles, showerheads, toilets, washing machines, lightbulbs and dishwashers. (Energ Action dari Presiden Trump memberdayakan pilihan konsumen akan kendaraan, showerhead, toilet, mesin cuci, bola lampu, dan mesin pencuci piring).
President Trump will declare an energy emergency and use all necessary resources to build critical infrastructure. (Presiden Trump akan mengumumkan darurat energi dan menggunakan semua sumber daya yang diperlukan untuk membangun infrastruktur yang kritikal).
President Trump’s energy policies will end leasing to massive wind farms that degrade our natural landscapes and fail to serve American energy consumers. (Kebijakan energi Presiden Trump akan mengakhiri penyewaan pembangkit listrik tenaga angin besar-besaran yang merusak lanskap alam dan gagal melayani konsumen energi Amerika).
President Trump will withdraw from the Paris Climate Accord.
All agencies will take emergency measures to reduce the cost of living. (Presiden Trump akan menarik diri dari Perjanjian Iklim Paris.
Semua lembaga akan mengambil tindakan darurat untuk mengurangi biaya hidup).
President Trump will announce the America First Trade Policy. (Presiden Trump akan mengumumkan Kebijakan Perdagangan Amerika Dulu).
America will no longer be beholden to foreign organizations for our national tax policy, which punishes American businesses. (Amerika tidak akan lagi terikat pada organisasi-organisasi asing atas kebijakan pajak nasional kita, yang menghukum bisnis-bisnis Amerika).
Drain the Swamp. (Tiriskan rawa).
The President will usher a Golden Age for America by reforming and improving the government bureaucracy to work for the American people. (Presiden akan mengantarkan Era Keemasan bagi Amerika dengan melakukan reformasi dan perbaikan birokrasi pemerintah agar dapat bermanfaat bagi rakyat Amerika).
He will freeze bureaucrat hiring except in essential areas to end the onslaught of useless and overpaid DEI activists buried into the federal workforce. He will pause burdensome and radical regulations not yet in effect that Biden announced. (Dia akan membekukan perekrutan birokrat kecuali di bidang-bidang penting untuk mengakhiri serangan aktivis DEI yang tidak berguna dan dibayar terlalu tinggi yang terkubur dalam angkatan kerja federal. Dia akan menghentikan peraturan yang memberatkan dan radikal yang belum berlaku seperti yang diumumkan Biden).
Aktivis DEI adalah mereka yang membela Diversity (Keanekaragaman), Equity (Keadilan) dan Inclusion (Keterlibatan).
President Trump is announcing an unprecedented slate of executive orders for rescission. (Presiden Trump mengumumkan serangkaian perintah eksekutif untuk pembatalan yang belum pernah terjadi sebelumnya).
President Trump is planning for improved accountability of government bureaucrats. (Presiden Trump berencana meningkatkan akuntabilitas birokrat pemerintah).
The American people deserve the highest-quality service from people who love our country. The President will also return federal workers to work, as only 6% of employees currently work in person. (Rakyat Amerika berhak mendapatkan layanan berkualitas tertinggi dari orang-orang yang mencintai negara kita. Presiden juga akan mengembalikan pekerja federal untuk bekerja, karena saat ini hanya 6% karyawan yang bekerja secara langsung).
President Trump is taking swift action to end the weaponization of government against political rivals and ordering all document retention as required by law. (Presiden Trump mengambil tindakan cepat untuk mengakhiri persenjataan pemerintah terhadap lawan politiknya dan memerintahkan semua penyimpanan dokumen sebagaimana diwajibkan oleh hukum).
President Trump is also ending the unconstitutional censorship by the federal government. No longer will government employees pick and require the erasure of entirely true speech. (Presiden Trump juga mengakhiri sensor inkonstitusional yang dilakukan pemerintah federal. Pegawai pemerintah tidak lagi memilih dan meminta penghapusan ucapan yang sepenuhnya benar).
On the President’s direction, the State Department will have an America-First foreign policy. (Atas arahan Presiden, Departemen Luar Negeri akan menerapkan kebijakan luar negeri Amerika Duluan)
Akhirnya ‘Bring Back American Values’. (Bawa Kembali Nilai-nilai Amerika)
The President will establish male and female as biological reality and protect women from radical gender ideology. (Presiden akan menjadikan laki-laki dan perempuan sebagai realitas biologis dan melindungi perempuan dari ideologi gender yang radikal).
American landmarks will be named to appropriately honor our Nation’s history. (Tempat-tempat terkenal di Amerika akan diberi nama untuk menghormati sejarah bangsa kita).
Kelihatan sekali dalam pandangan Trump (yang didukung mayoritas rakyat Amerika dalam pemilu disana kemarin) sangat mendahulukan kepentingan dalam negerinya, terutama dalam hal ekonomi.
Prinsipnya, kebijakan Amerika yang sangat proteksionis ini (terutama untuk melindungi industri dan pekerja mereka harus diantisipasi oleh semua mitra dagang (dan mitra politik) Amerika. Termasuk kebijakan luar negeri Indonesia.
Dasar kebijakan luar negeri kita yang diinsiprasi pidato Bung Hatta
yang berjudul “Mendayung antara dua karang” (dinukil dari pidatonya di depan sidang Badan Pekerja Komite Nasional Pusat (BPKNP) di Yogyakarta, 2 September 1948). Pidato Bung Hatta ini yang akhirnya menggariskan dasar kebijakan politik luar negeri “bebas aktif” Indonesia sampai sekarang.
Kalau dulu kondisi tatanan dunia terpolarisasi ke dalam dua blok yang saling berebut pengaruh yaitu blok barat dan blok timur, sekarang mungkin ada beberapa blok. Blok BRIC, Blok Rusia, Blok America First, Blok ASEAN, Blok Euro, dan sebagainya. Terpolarisasi ke berbagai penjuru dengan kepentingannya masing-masing.
Indonesia jelas tidak boleh pasif dalam kancah politik di dunia internasional. Kita harus selalu berperan aktif, kita berhak dan berdaulat penuh untuk memutuskan nasibnya sendiri. Tetap bebas aktif, plus kreatif dan inovatif.
Selalu hati-hati dan waspada dengan pihak-pihak asing yang melalui agen-agen proxy-nya di Indonesia. Mereka akan merekayasa sikon ipoleksosbud dan hankam sedemikian rupa agar kondusif terhadap kepentingan mereka. (*)
Jakarta, Kamis 6 Februari 2025
*Andre Vincent Wenas*,MM,MBA., Pemerhati Masalah Ekonomi dan Politik, Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis PERSPEKTIF (LKSP), Jakarta.
Posting Komentar