Menurut Jamadon, selain sampah kiriman dari Kecamatan Banda Alam dan Idi Tunong, kondisi ini diperburuk dengan adanya sampah rumah tangga yang dibuang langsung ke sungai oleh sebagian warga di sekitar Idi Rayeuk.
Tak hanya itu, limbah dari aktivitas bongkar muat ikan di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Idi juga turut mencemari air sungai, yang kini mulai berbau dan tampak tercemar. Baca Juga Taman Putroe Phang Banda Aceh Dipenuhi Sampah "Di beberapa bagian sungai juga terlihat tumpahan oli bekas yang semakin memperburuk kualitas air," sebut Jamadon.
Ia berharap agar pemerintah segera turun tangan untuk mengatasi masalah sampah dan limbah yang mencemari Sungai Idi Rayeuk. "Kami harap sungai ini bisa kembali bersih dan tidak terus-menerus tercemar. Ini juga akan berdampak buruk pada lingkungan dan kesehatan masyarakat," kata dia.
Sementara Juru Bicara Pemerintah Kabupaten Aceh Timur, Muntasir, mengatakan pemerintah sudah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi masalah ini. "Beberapa waktu lalu, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) bersama Muspika Idi telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat yang tinggal di daerah aliran sungai (DAS) agar tidak membuang sampah ke sungai," ujarnya.
Selain itu, Penjabat Bupati Aceh Timur, Amrullah M Ridha, juga telah menginstruksikan kepada dinas terkait untuk segera menyelesaikan persoalan tersebut. "Pemerintah daerah sangat serius dalam menangani masalah sampah dan limbah di Sungai Idi Rayeuk. Kami akan terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mencari solusi yang efektif," sebut Muntasir.
Ia berharap dengan adanya sosialisasi dan tindakan tegas, masyarakat akan semakin sadar akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, terutama di sekitar aliran sungai. Namun, kesadaran dan kerjasama dari semua pihak, termasuk masyarakat, sangat dibutuhkan agar Sungai Idi Rayeuk tidak terus tercemar dan dapat kembali berfungsi sebagaimana mestinya.(*)
Posting Komentar