HMI Aceh Timur Pertanyakan Lemahnya Penjagaan Laut Aceh: Patut Dicurigai!

Kabereh News | Aceh Timur - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Aceh Timur mempertanyakan lemahnya penjagaan perairan Aceh, yang diduga menjadi salah satu biang keladi maraknya pendatang, termasuk ratusan imigran Rohingya, yang mendarat di wilayah tersebut. Senin (06/01/2025).

Ketua HMI Aceh Timur, Afrizal, mengungkapkan kekhawatirannya atas situasi ini. Menurutnya,  terlalu mudahnya para imigran Rohingya masuk ke Aceh, bahkan hingga ke pedalaman,  patut dicurigai. Ia mempertanyakan lemahnya pengawasan laut Indonesia dan ketatnya pengamanan di perairan Malaysia serta Thailand, yang diduga menjadi faktor utama penyelundup mengalihkan rute mereka ke Aceh.

"Kami menilai, ada yang tidak beres dan patut dicurigai dengan pengawasan perairan kita, Kejadian ini menunjukkan adanya kelemahan dalam sistem keamanan perairan kita, khususnya di Aceh. Terlalu mudahnya imigran Rohingya masuk ke Aceh, bahkan hingga ke pedalaman," tegas Afrizal.

Ia menyoroti ketatnya pengawasan ketat di perairan Malaysia dan Thailand, yang diduga menjadi faktor pengalihan rute penyelundupan ke Aceh. 

"Ini menunjukkan kelemahan sistem keamanan perairan kita.  Kita harus segera melakukan evaluasi dan meningkatkan pengawasan untuk mencegah kejadian serupa terulang," tegas Afrizal.

Pendaratan 294 imigran Rohingya di Kuala Sembilang, Desa Alue Bu Jalan Baroh, Kecamatan Peureulak Barat, pada Minggu (5/1/2025) malam, menjadi bukti nyata kegagalan penjagaan perairan.

"Mengapa imigran Rohingya ini dapat dengan mudah masuk dan sampai ke pedalaman Aceh? Ini menimbulkan kecurigaan adanya keterlibatan oknum yang memanfaatkan situasi ini untuk keuntungan pribadi." Tanyak Afrizal 

Lebih lanjut Afrizal juga menyoroti kemungkinan adanya keterlibatan oknum dalam memuluskan masuknya imigran Rohingya ke Aceh. 

"Kami mempertanyakan mengapa imigran Rohingya ini dapat dengan mudah masuk dan bahkan sampai ke pedalaman Aceh, Ini menimbulkan kecurigaan adanya keterlibatan oknum yang memanfaatkan situasi ini untuk keuntungan pribadi."" kata Afrizal. "

HMI Aceh Timur mendesak pemerintah untuk mengambil langkah serius dalam mengatasi permasalahan ini. Mereka meminta agar pemerintah meningkatkan pengawasan perairan di Aceh, memperkuat koordinasi antar lembaga keamanan, dan mencari solusi permanen untuk menangani keberadaan imigran Rohingya di Indonesia. (Redaksi)

0/Post a Comment/Comments