(Akademisi - USK Banda Aceh.)
“Ide Yang Baik Akan Membuat Kita Bangun Sepanjang Pagi, Tetapi Ide Yang Mulia Akan Membuat Kita Terjaga Sepanjang Malam”
Malam hari merupakan bagian dari pergantian waktu dan pertanda bahwa siang hari telah berlalu. Akan terus seperti itu adanya, karena demikianlah takdir dan ketentuan yang telah digariskan Tuhan. Katakan pada kehidupanmu, “wahai hidup engkau memang keras dan tak mudah. Namun aku jauh lebih keras dan tak mudah untuk dikalahkan”. Waktu berjalan begitu cepat. Semakin banyak kesibukan, semakin kita merasa berkejaran dangan detik waktu yang kian berlari. Terkadang kita tidak sadar betapa banyak hal yang telah kita lalui. Terkadang kita membiarkan hari demi hari berlalu begitu saja tanpa meninggalkan kesan mendalam. Jarang dari kita yang melihat apa yang kita kerjakan sebagai catatan sejarah yang kita bangun sendiri. Sehingga banyak yang merasa berakhirnya hari adalah sebuah rutinitas belaka. Bukan sesuatu yang patut dijadikan bahan renungan.
Tapi saya sendiri, sangat tidak bersepakat dengan hal tersebut. Bagi saya, apa yang kita lalui hari ini, harus berdampak terhadap kebaikan diri. Apa yang kita jalani esok hari, adalah hasil dari usaha perbaikan atas hari-hari sebelumnya. Sehingga, jangan pernah membiarkan hari berakhir begitu saja tanpa kesan. Klasik, karena waktu tidak akan pernah kembali. Kita tidak akan pernah bertemu dengan hari ini lagi di hari-hari berikutnya. Maka, bagi saya, perlu bagi kita untuk merenungkan secara khusyuk atas apa saja hal yang telah kita lakukan hari ini.
Perenungan atas kejadian yang kita lalui dalam satu hari bukan hal tanpa makna. Renungan ini akan menjadi media bagi kita untuk senantiasa bertekad mencetak sejarah yang lebih baik di hari berikutnya. Renungan ini akan memberikan efek ketenangan bagi kita. Terakhir, renungan ini adalah bukti bahwa kita menghargai waktu, menghargai hidup. Setelah mengarungi perjalanan cinta, kebijaksanaan, impian dan harapan, istrahatlah sejenak untuk jiwamu.
Merenungi hari tidak membutuhkan waktu yang lama. Kita hanya perlu lima menit dalam suasana tenang sebelum akhirnya tidur terlelap. Inilah hal-hal yang perlu kita renungkan sebelum tidur.
Kemana Saja Kita Hari Ini? Apa yang Telah Kita Lakukan?
Catatlah siapa saja yang kita temui hari ini. Sejak pertama membuka mata, hingga sedikit lagi mata ini terpejam. Ingat sekilas, apa saja yang kita lakukan dengan mereka. Ingatlah, hal-hal apa yang kita lakukan hari ini. Apakah sebagian besar waktu kita telah termanfaatkan untuk hal-hal positif. Atau justru banyak waktu yang terbuang begitu saja karena dikendalikan oleh rasa malas.
Renungan pertama ini akan mengukur sejauh mana kita mampu menggunakan waktu dengan baik. Jangan-jangan, banyak waktu yang telah kita sia-siakan. Padahal, besok kita tidak bisa bertemu hari ini lagi, bukan? Ketika anda sedang mengalami kesulitan, lalu anda kemudian bertanya, “Dimanakah Allah”, maka ingatlah, akan seorang guru yang senantiasa diam saat muridnya sedang mengikuti ujian.
Sudahkah Kita Menebar Kebaikan Untuk Orang Lain?
Jangan sampai kita melalui hari tanpa menebar kebaikan kepada orang lain. Maka ingatlah, apakah hari ini kita sudah melakukan kebaikan? Seberapa besar kebaikan itu? Seberapa berpengaruh perbuatan kita terhadap orang lain?
Ini penting, karena sebaik-baiknya orang adalah yang memberikan manfaat bagi orang lain. Maka, kita harus tahu apakah kita sudah menjadi sebaik-baiknya manusia? Pahlawan adalah mereka yang rela memberikan hidupnya untuk sesuatu yang lebih besar dan berarti.
Ingatlah Siapa yang Telah Berbuat Baik Kepada Kita?
Coba ingat kembali, siapa saja orang yang telah berbuat baik kepada kita hari ini. Siapa yang telah menyapa kita dengan hangat. Siapa yang telah memberi senyuman tulus kepada kita. Siapa yang menawarkan atau memberikan bantuannya untuk kita. Siapa yang telah mengorbankan waktu untuk kita. Ingat itu, dan bersyukurlah. Bersyukur karena kita telah bertemu dengan orang-orang baik. Jangan lupa, doakan mereka dengan doa-doa terbaik. Tinggalkanlah jejak jejak kehidupan yang berkesan bagi mereka yang anda cintai.
Merenungkan Kesalahan Hari Ini.
Mungkin ada hal yang tidak berhasil kamu lalui seperti rencana semula. Mungkin pula ada kesalahan yang kamu lakukan di hari ini. Baik itu kesalahan sepele, ataupun kesalahan yang sangat mendasar. Hitung berapa banyak kesalahan itu. Lihatlah, betapa kita bukan manusia yang sempurna.
Kita asih memiliki banyak kekurangan. Maka, apa yang bisa kita sombongkan jika ternyata kita masih memiliki banyak kekurangan? Justru kita harus terus menerus melakukan perbaikan. Berhati-hatilah dengan perkataan. Sekali kata terucap, hanya bisa dimaafkan tetapi sulit dilupakan. Jagalah lisanmu, jika dirimu ingin hidup penuh berkah.
Maafkan orang-orang di Sekitar Kita dan Do’akan Mereka yang Terbaik.
Secuil emosi yang bersarang di hati akan mengganggu ketenangan hidup kita yang berharga ini. Maka, bersihkanlah hati dari emosi negatif itu. Maafkanlah semua hal yang tidak membuat kita nyaman hari ini.
Tarik nafas sedalam-dalamnya, maafkan ornag yang menyinggung perasaan kita, maafkan orang yang berbicara kurang sopan kepada kita, maafkan orang-orang di sekitar kita Maafkan pula diri kita sendiri, karena jika tidak berdamai dengan sendiri kita justru akan membuat kita ragu terhadap diri sendiri, kurang yakin dan kurang percaya diri.
Jadikanlah Hari Esok Harus Lebih Baik.
Terakhir, sebelum kita benar-benar memejamkan mata, buatlah tekad. Tekad untuk mencatat sejarah yang lebih baik di esok hari. Bertekadlah untuk lebih banyak menebar kebaikan. Bertekadlah untuk sedikit melakukan kesalahan. Bertekadlah untuk membuat hari esok jauh lebih baik daripada hari ini. Bekerjalah seolah kamu tak butuh uang, cintailah seolah kamu tak akan tersakiti, dan menarilah seakan tak ada yang melihatmu.
Jika Tuhan yang menjadi alasan anda untuk hidup, maka takkan pernah ada alasan untuk menyerah. Teruslah Melangkah, dan lupakanlah segala kekecewaan dan duku, jika pernah ada dihatimu. Ingatlah, Jika hari ini sudah sempurna, maka apalah arti hari esok. Jika sudah, tarik nafas panjang, berdoa, dan tidurlah. Mimpi indah, sahabat dan kekasihku Malam adalah waktu yang sangat berharga sebagai pemberian Tuhan kepada kita agar bisa melihat mimpi dengan berbagai warnanya. (Salam Perjuangan)
Posting Komentar