“Melalui peringatan dini dari BMKG, kami terus berupaya meminimalkan risiko bencana dengan memastikan masyarakat siap menghadapi kemungkinan-kemungkinan yang muncul akibat cuaca ekstrem,” ujarnya kepada media ini di ruang kerjanya, kantor BPBD kabupaten Aceh Timur, Komplek Pemerintahan Aceh Timur, Kamis (28/11/2024).
Ashadi juga meminta kepada masyarakat untuk lebih aktif dalam mencegah terjadinya bencana, terutama dengan melakukan pembersihan lingkungan secara mandiri.
“Kami harap masyarakat bisa mulai membersihkan saluran air, drainase, serta memangkas pohon yang rawan tumbang di sekitar rumah mereka. Ini langkah sederhana namun sangat efektif untuk mengurangi risiko bencana,”ujarnya dia.
Tidak hanya itu, ia juga mengimbau para aparat desa untuk bersama-sama menggerakkan masyarakat dalam kegiatan gotong royong.
“Pemberisan drainase jalan dan sungai juga tidak kalah pentingnya dalam mencegah bencana banjir. Oleh karena itu, aparat desa bersama warganya perlu bahu membahas menjaga kebersihan lingkungannya,” tegasnya.
Untuk para nelayan, dirinya juga mengingatkan agar lebih berhati hati saat melaut, terutama ketika cuaca sedang tidak bersahabat.
“Utamakan keselamatan dan pastikan alat pelindung diri lengkap sebelum berangkat melaut,” tuturnya.
Selain itu, warga yang tinggal di kawasan pegunungan atau lereng tebing untuk lebih meningkatkan kewaspadaannya dalam memasuki musim cuaca ekstrem.
“Kami ingatkan kepada masyarakat yang tinggal didaerah tebing untuk lebih berhati hati, terutama pada kondisi hujan lebat yang dapat memicu longsor,” pintanya.
Menurutnya, cuaca ekstrem seperti ini akan sulit untuk diprediksi kapan berakhir. Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk terus waspada dan segera melaporkan situasi berisiko kepada pihak berwenang.
“Jaga keselamatan diri, dan laporkan jika terdapat situasi berisik kepada pihak berwenang agar penanganan dalam dilakukan lebih cepat dan efektif,” pungjasnya.(Redaksi1)
Posting Komentar