Bumi serambi Mekah porak-poranda, berdasarkan data PBB pada Januari 2005 dulu korban meninggal mencapai 230.000 jiwa lebih, 500.000 orang kehilangan tempat tinggal, hingga Presiden Republik Indonesia saat itu, Susilo Bambang Yudhoyono menetapkan 3 hari sebagai hari berkabung. Seluruh dunia hadir mengulurkan tangan membantu Aceh, proses rehabilitasi dan rekontrusksi berlangsung sejak 2005 hingga 2009 berhasil memulihkan kondisi Aceh. Rumah-rumah dan berbagai infrastruktur terbangun selama itu. Hal tersebut sangat disyukuri oleh seluruh masyarakat Aceh, dapat dilihat dari banyaknya monumen berbagai Bahasa di dunia berada di lapangan Blang Padang Kota Banda Aceh.
Advertising
Pasca Bencana
Terdapat 3 langkah penanganan bencana meliputi tahap tanggap darurat, tahap rehabilitasi dan tahap rekontruksi dengan menelan dana lebih 10 trilyun rupiah yang berjalan selama 5 tahun. Pemerintah saat itu membentuk Lembaga khusus untuk menangani bencana di Aceh yaitu Badan rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR). Bantuan dari berbagai pihak juga masuk baik masyarakat dalam Negeri maupun Internasional, dibawah koordinir BRR, koordinasi dan fokus penanganan bencana Aceh berjalan dengan baik.
Hingga kini setelah 20 tahun berlalu, masyarakat Aceh di setiap tahunnya memperingati bencana tsunami dengan menggelar doa bersama di berbagai titik. Rasa berkabung akan sangat terasa pada tanggal 26 Desember di setiap tahunnya. Jalanan terasa sepi, masyarakat beramai-ramai mengadakan doa bersama mendoakan para keluarga dan saudara yang menjadi korban 20 tahun lalu. Tentunya hal tersebut tidak hanya menjadi kegiatan peringatan saja, namun dapat menjadi media pembelajaran bagi masyarakat luas akan pentingnya pendidikan kebencanaan.
Indonesia, Pasca Bencana Tsunami Aceh
Hingga kini penanganan bencana di Indonesia, dalam perjalanan panjangnya Pemerintah telah membentuk Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dengan Peraturan Presiden Nomor 8 tahun 2008. BNPB yang memiliki fungsi pengkoordinasian pelaksanaan kegiatan penanggulangan bencana secara terencana, terpadu dan menyeluruh. Hal tersebut menunjukan Pemerintah sangat serius dalam menghadapi bencana di Indonesia.
Seperti yang diketahui, Indonesia berada di pertemuan tiga lempeng tektonik yaitu Lempeng Indo-Australia, Lempeng Eurasia dan Lempeng Pasifik. Wilayah Indonesia juga dijuluki sebagai Ring of Fire karena memiliki 129 gunung api aktif. ntentunya hal tersebut harus menjadi perhatian khusus bukan hanya bagi pemerintah, namun bagi seluruh masysarakat untuk sadar akan edukasi kebencanaan. (djkn.kemenkeu.go.id)
Posting Komentar