KABEREH NEWS | KAPUAS HULU -- Pelaksana Harian (Plh.) Sekretaris Badan Nasional Pengelola Perbatasan Republik Indonesia (BNPP RI) yang juga Deputi Bidang Pengelolaan Potensi Kawasan Perbatasan Irjen Pol Makhruzi Rahman mengajak para pelaku usaha untuk membuat produk pangan olahan demi meningkatkan kualitas SDM di Kecamatan Badau, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat (Kalbar).
Dia mengatakan upaya BNPP dalam meningkatkan kapasitas pelaku usaha di kawasan perbatasan sejalan dengan tugas dan peran serta yang diamanatkan dalam Undang-Undang No 43 Tahun 2008 tentang Wilayah Negara.
"Peran serta masyarakat dalam pengelolaan kawasan perbatasan terbagi menjadi 2 hal, yaitu mengembangkan pembangunan kawasan perbatasan dan menjaga serta mempertahankan kawasan perbatasan," kata Makhruzi dalam keterangannya di Jakarta, Senin (7/10/2024).
Adapun kegiatan yang diselenggarakan selama dua hari sejak tanggal 7-8 Oktober 2024 ini dilaksanakan di Aula Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Badau yang dihadiri oleh 45 orang peserta dari para pelaku UMKM di sekitar PLBN Badau, yakni masyarakat dari Desa Pulau Majang dan Desa Badau.
Makhruzi menjelaskan pelaksanaan pelatihan pengembangan usaha di daerah Kecamatan Badau yang berbatasan dengan negara Malaysia ini dikarenakan masih rendahnya kapasitas SDM dalam mengelola usaha, serta lemahnya permodalan yang berdampak pada lambatnya pengembangan usaha.
"Pelatihan ini untuk meningkatkan SDM menjadi lebih produktif, kreatif, dan inovatif dalam menghasilkan produk pangan olahan yang berkualitas dan berkompeten. Sehingga masyarakat sekitar kawasan PLBN Badau dapat optimal dalam mengelola hasil perikanan yang berpotensi untuk memajukan perekonomian serta nilai tambah bagi pelaku usaha," ujarnya.
Diketahui, Kabupaten Kapuas Hulu terutama pada kecamatan di wilayah perbatasan negara yang berbatasan dengan negara Malaysia memiliki potensi pada hasil perikanan, pertanian, dan wisata yang perlu dikelola dan dikembangkan bagi para pelaku UMKM lokal.
Makhruzi juga menerangkan pelatihan ini diawali dengan pemberian materi oleh narasumber, yang kemudian dilanjutkan dengan praktek pelatihan mengolah bahan pangan mentah menjadi produk pangan olahan berbahan dasar ikan yang dikemas secara mandiri menjadi abon ikan, sambal ikan, dan amplang ikan.
"Diharapkan kegiatan ini mampu meningkatkan potensi, serta memiliki keterampilan khusus yang dibutuhkan oleh para pelaku usaha untuk menghasilkan kualitas dan hasil produksi dengan nilai tambah dan manfaat tinggi secara mandiri," tandasnya. (Redaksi1)
Posting Komentar