KABEREH NEWS | ACEH TIMUR - Pengrusakan demi pengrusakan terhadap APK pasangan Cagub nomor urut 1 Bustami Hamzah-Fadhil terus terulang.
Ini menunjukkan Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada di Aceh sudah tidak sehat lagi, tercoreng serta ternodanya norma-norma Demokrasi di Aceh.
Kali ini terjadi di jalan Raya Pucok Alu Dua Kecamatan Simpang Ulim Kabupaten Aceh Timur, APK berupa Baliho diperkirakan berukuran 4x2.5 meter dirusak dengan cara dibakar oleh OTK.
Menurut informasi didapat media ini, insiden pengrusakan dilakukan OTK sekira pada malam Sabtu, 11 Oktober 2024 dan hal ini telah dilaporkan kepada pihak yang berwajib.
Sayangnya, pemasangan Baliho Cagub nomor urut 1 ini merupakan inisiatif seorang warga Kecamatan Simpang Ulim Kabupaten Aceh Timur. Bernama Rusli , Oleh karena simpatinya terhadap pasangan Cagub nomor urut 1 dengan Ikhlas secara swadaya mengeluarkan kocek pribadinya mencetak dan memasang Baliho secara swadaya didaerahnya.
Ia sangat kecewa dengan adanya insiden tersebut.
"Baliho yang dirusak itu bukan timses Pak Bustami yang pasang. Tapi dengan keihklasan dan kerelaan saya pribadi karena saya ingin ada perubahan di Aceh ini. Saya sangat mendukung calon Gubernur nomor urut 1 yaitu Pak Bustami dan syeh Fadhil sebagai Gubernur Aceh kedepan. Saya minta kepada pihak yang berwajib untuk menyelidiki OTK yang telah merusak baliho saya. Biar ketahuan siapa dalangnya. Ini negara demokrasi dan jangan buat malu Aceh Dimata provinsi lain. Coba kali ini laksanakan dengan pilkada jujur dan bermartabat, masak dengan baliho saja sudah takut." Ungkap Rusli dengan kesal.
Ketua Rumah Kita Bersama (RKB) Aceh Timur Rusydi, S.HI melalui Sekretarisnya Kasmidi Panjaitan, S.IP membenarkan informasi pengrusakan dengan cara pembakaran APK yang dilakukan oleh OTK di Kecamatan Simpang Ulim.
"Benar info yang kami dapat, namun kami meng intruksikan kepada kepada seluruh komponen relawan, pendukung maupun masyarakat untuk tidak terprovokasi atau terpengaruh oleh insiden pembakaran APK atau baliho, spanduk dll. Karena kita pun belum tahu siapa yang melakukan dan kita tidak boleh menuduh siapa-siapa.
Kita harus bersabar dan kami selalu sampaikan kepada rekan rekan untuk menunjukkan etika yang baik, karena kita semua bersaudara. Jangan karena ada momen pilkada ini kita saling bermusuhan." Ungkap Kasmidi kepada media ini.(Redaksi1)
Posting Komentar