Pak Dandy? Kenapa mendirikan Politeknik salah satu program Bapak, kenapa bukan universitas?
Lalu kenapa bapak berkomitmen membangun wisata religius, mengingat sektor wisata religius ini sulit menarik wisatawan dan sulit berkembang?
Hal itu ditanyakan oleh Maulidi Al Fata, anggota PESAWAT yang juga wartawan Serambi Indonesia kepada Dr Firman Dandy, dalam sesi silaturahmi dengan Persatuan Wartawan Aceh Timur (PESAWAT) Rabu (9/10/2024).
Menjawab pertanyaan itu, Dandy menjelaskan bahwa secara geografis posisi Aceh Timur berada ditengah antara Langsa dan Aceh Utara yang masing-masing daerah itu sudah berdiri universitas.
“Posisi kita Aceh Timur berada ditengah-tengah, di timur ada Universitas Samudera, dan di Barat ada Unimal yang telah melahirkan para akademisi. Oleh karena itu, kita di Aceh Timur, ingin mendirikan politeknik yaitu perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan vokasi, untuk melahirkan lulusan yang siap terjun ke dunia kerja,” ungkap Dandy.
“Ini adalah salah satu komitmen kita untuk Tapeucarong Buya Krueng agar berintegritas dan meuraseuki,” ungkap Doktor Perencanaan Kewilayahan USU ini.
Politeknik yang didirikan di Aceh Timur ini nantinya sesuai dengan sektor basis dan potensi sumber daya alam yang dimiliki Aceh Timur.
Di wilayah Barat Aceh Timur, nantinya, ungkap Dandy akan didirikan politeknik pertanian dan dijadikan kawasan Agropolitan sesuai dengan potensi sektor basis pertanian dan persawahan yang dimiliki daerah itu.
“Di wilayah Idi nanti kita dirikan Politeknik perikanan dan kita jadikan kawasan minapolitan. Begitu juga di wilayah Peureulak kita bangun politeknik pariwisata dan kita jadikan kawasan wisata religius,” jelas Dandy.
Untuk menjalankan program ini, jelas Dandy, jika ia dan Abati mendapatkan amanah memimpin Aceh Timur, maka tahun pertama akan dibangun gedung, dan tenaga pengajar didukung dari universitas yang ada sesuai dengan road map.
“Tahun pertama hingga tahun ketiga kita bangun dulu politekniknya, sekaligus kita rubah mindset masyarakat dan kita wujudkan iklim investasi yang aman dan nyaman.
Pada tahun ketiga kita berikan peluang kepada investor untuk membangun industri. Nah saat itulah industri ini disisi oleh para alumni politeknik yang siap bekerja, jadi kita siapkan putra putri daerah kita sebagai lulusan yang memiliki skill siap bekerja,” jelas Dandy.
Kemudian, lanjut Dandy, diciptakan BUMD yang siap menampung dan membeli produk yang diciptakan industri tersebut, sehingga semua ini membuka lapangan kerja bagi putra putri Aceh Timur.
Begitu juga politeknik pariwisata, melahirkan para alumnus yang handal dalam mengelola potensi wisata sesuai dengan sektor basis wilayah Peureulak sebagai daerah masuknya kerajaan Islam pertama di Asia Tenggara.
“Sektor wisata religius ini merupakan aset dan anugerah besar bagi kita Aceh Timur, sebagai daerah masuknya kerajaan Islam pertama tahun 800 Masehi di Asia Tenggara. Sektor wisata adalah aset luar biasa yang tak pernah pudar, karena itu kita ingin mengelola dan mewujudkan wisata religius ini secara terstruktur dan sistematis sehingga mampu menarik wisatawan mancanegara,” jelas Dandy.
“Untuk mengembangkan potensi wisata religius ini hanya dibutuhkan ide kreatif dan dukungan dari masyarakat. Jika sektor wisata religius ini mampu kita kelola dengan baik maka akan menjadi sumber PAD yang tak akan pernah habisnya,” jelas Doktor Perencanaan wilayah ini.
Untuk diketahui bahwa Paslon FITRAH (FIRMAN DANDY-ABATI ARAMIYAH), adalah pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Aceh Timur, nomor urut 4 yang diusung oleh PAS, PPP, dan PKS.
Dalam kunjungannya ke kantor PESAWAT, Dr Firman Dandy, disambut oleh Dewan Pendiri PESAWAT Hasballah Kadimin, Iskandar Ishak, Ketua Umum Seni Hendri, dan jajaran pengurus PESAWAT yang merupakan wartawan aktif dari berbagai media yang bertugas di Aceh Timur.(Redaksi1)
Posting Komentar