KABEREH NEWS | Israel mengumumkan bahwa pasukannya telah berhasil membunuh pemimpin Hamas, Yahya Sinwar, di Rafah, Gaza bagian selatan, setelah terjadi baku tembak dengan Sinwar dan dua pejuang lainnya pada Rabu, 16 Oktober 2024.
"Kemarin di Tel Sultan di Rafah, Yahya Sinwar berhasil dibunuh oleh pejuang militer kami," kata juru bicara militer Israel, Daniel Hagari seperti dilansir dari Al Arabiya, Kamis (17/10/2024).
Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, juga mengeluarkan pernyataan yang menegaskan hal tersebut. "Pembunuh massal Yahya Sinwar, yang bertanggung jawab atas pembantaian dan kekejaman pada 7 Oktober, telah dibunuh oleh tentara [militer Israel]," ujarnya.
Militer Israel kemudian mengonfirmasi bahwa "setelah pencarian selama satu tahun," tentara Israel berhasil menemukan Yahya Sinwar, pemimpin organisasi teroris Hamas, dalam operasi di Jalur Gaza bagian selatan" pada hari Rabu.
Advertising
Namun, hingga saat ini, Hamas belum mengonfirmasi kematian Sinwar.
Israel menuduh Sinwar sebagai dalang serangan pada 7 Oktober tahun lalu, serangan paling mematikan dalam sejarah Israel, dan telah memburunya sejak awal perang Gaza.
Yahya Sinwar menjadi pemimpin di Gaza, dan kemudian menjadi pemimpin keseluruhan setelah tewasnya kepala politik Hamas, Ismail Haniyeh, pada Juli lalu.
Pengumuman Israel terkait pembunuhan Sinwar muncul beberapa minggu setelah mereka mengumumkan pembunuhan pemimpin Hezbollah, Hassan Nasrallah, dalam serangan besar di Lebanon, di mana militer Israel telah terlibat dalam perang sejak akhir September.
Sebelumnya, Israel mengatakan bahwa mereka telah membunuh Mohammed Deif, kepala militer Hamas, meskipun kelompok Palestina tersebut belum mengonfirmasi kematiannya. Deif dan Sinwar dituduh sebagai perencana utama serangan 7 Oktober.
Dengan Hamas yang sangat melemah setelah lebih dari satu tahun perang di Gaza, kematian Sinwar bisa menjadi pukulan besar bagi organisasi tersebut.
Sebelum Menteri Luar Negeri Israel mengonfirmasi kematian Sinwar, militer menyatakan dalam pernyataan singkat bahwa selama "operasi di Jalur Gaza, tiga teroris telah dieliminasi," dengan kemungkinan salah satu dari mereka adalah pemimpin Hamas tersebut.
Seorang pejabat keamanan Israel mengatakan kepada AFP bahwa militer sedang melakukan tes DNA pada salah satu jenazah militan untuk memastikan apakah itu adalah Sinwar.
Dalam unggahan di X, Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, menyatakan bahwa Israel akan "menjangkau setiap teroris dan mengeliminasi mereka."
Posting Komentar