Krisis Air Menghantui Kontingen POPDA Aceh XVII di Idi, Aceh Timur: Ketua Kontingen Buka Suara



KABEREH NEWS | ACEH TIMUR - Dalam rangka Pekan Olahraga Daerah (POPDA) Aceh ke XVII di Idi, Aceh Timur, para ketua kontingen mengungkapkan kekecewaan mereka terhadap persiapan dan kesiapan panitia pelaksana yang menyebabkan krisis air bersih di beberapa kontingen.


Dilansir dari antarannews.com l, Ketua kontingen Aceh Selatan yang juga Plt Kepala Pemuda dan Olahraga (Dispora) Aceh Selatan, Erwiandi, S.Sos, M.Si menyebutkan, para ketua kontingen kabupaten/kota menumpahkan kekecewaan dan keluhan mereka terhadap persiapan dan kesiapan panitia pelaksana hingga kontingen mengalami krisis air bersih.


“Iya, bukan hanya Aceh Selatan dan Aceh Barat saja kekurangan air, tetapi Aceh Jaya, Simeulue dan Nagan Raya juga prihatin dan sangat kewalahan akibat krisis air bersih home base yang ditempati,”kata Erwiandi, Minggu (7/7/2024).


Menurut Erwiandi, kontingen Aceh Jaya bermarkas di SDN 7 Idi, mereka sangat membutuhkan air untuk mandi, cuci dan bersih-bersih serta berwudhu. Hingga padi hari ini, kebutuhan tersebut belum sampai ke pemondokan kontingen Aceh Jaya.


Keluhan senada juga dilontarkan kontingen Simeulue. Kata mereka, air tidak ada pagi ini, anak-anak mau turun tanding nggak mandi. Di masjid dekat home base tidak dibenarkan anak-anak mandi dan buang hajat. Lalu bagaimana kami, air tidak tersedia ??.



Teriakan lain disampaikan kontingen Nagan Raya yang mendiami SD Negeri I Idi. Dalam kolom komentar disampaikan, “Sudah dua hari kami laporkan kepada panitia tentang krisis air, namun sampai hari ini belum kunjung ditanggapi. Buntut tidak ada air, MCK menjadi kotor dan menebar bau tidak sedap”


Erwiandi turut menyampaikan kondisi terkini di home base kontingen Aceh Selatan. Alhamdulillah kekurangan air sudah tertangani atas inisiatif kepala sekolah SMPN 2 Idi, pihak kontingen dan panitia pelaksana.


“Setelah sempat heboh dan berselancar di media, pihak panitia sudah mengantarkan air satu tangki mobil BPBD sekira pukul 24.00 Wib tadi malam. Kami juga sempat berprofesi menjadi tukang instalasi air sementara,” paparnya.


Sebagaimana diberitakan kemarin, Ketua kontingen POPDA Aceh Barat yang juga Kepala Dispora, Mirsal mengaku pihak terpaksa membeli air bersih untuk memenuhi mandi, cuci dan bersih-bersih serta wudhu.


“Sore tadi saya harus membeli air bersih sebanyak enam tong, isi satu kubik (setara 1 ton) dengan harga Rp 60.000 per tong. Jika kondisi ini terus berlanjut, dikhawatirkan menjadi kendala dalam perhelatan POPDA XVII di Idi, Aceh Timur. Panitia harus siap di segala sektor untuk mensukseskan POPDA XVII Tahun 2024,” ujarnya melalui handphone (hp) milik Kadispora Aceh Selatan tadi malam. (*)

0/Post a Comment/Comments