KABEREH NEWS | Buntut dugaan Kerjasama Antara Puskesmas Ahuhu dan Rumah Sakit Setia Bunda, Puluhan pengurus Dewan Pimpinan Daerah Lentera Independen Pemerhati Aspirasi Nusantara Sulawesi Tenggara. Konawe,10 Maret 2024
(DPD LIPAN SULTRA)
pada Jum'at 08 Maret 2024 lakukan Unjuk Rasa Di depan Kantor Dinas Kesehatan Dan Kantor Bupati.
Dalam aksinya, Satriadin Ketua DPD LIPAN SULTRA menyampaikan Bahwa Kasus Pasien BPJS yang di tangani Puskesmas Ahuhu adalah bukti ketidak profesionalan Petugas Puskesmas Ahuhu Yang merujuk Pasien ke Rumah Sakit Swasta yakni Setia Bunda yang telah di putus kerjasamanya dengan Pihak BPJS.
Pasien BPJS adalah Setiap Orang warga negara Indonesia Yang berharap seluruh perawatan dan penanganan medisnya di tanggung Oleh pihak BPJS yang telah di bayarkan oleh pemerintah daerah atau Pemerintah pusat. Terang Satriadin mantan Ketua HMI cabang Konawe.
Dengan Alasan Bangsal RSUD Konawe dalam Keadaan Full, Sungguh miris pasien BPJS yang emergency di tolak oleh Rumah sakit Bintang 5 tersebut, hingga petugas Puskesmas/bidan merujuk ke RS Swasta Setia Bunda yang seharusnya Pihak Rumah Sakit Setia Bunda yang menerima pasien tersebut harus Mempertimbangkan Kondisi Ekonomi pasien Bukan dengan tambah Memberatkan Pasien dengan Biaya Perawatan yang sangat Mahal, Lantang dalam orasinya Pria yg akrab di sapa Gopal".
"Kami ini sebagai masyarakat Awam biar di bohongi Soal Pembayaran Obat dan Biaya medis kami tidak tahu Karena kami bukan Ahlinya" kami menghargai Profesi Dokter, Perawat dan bidan tetapi mereka harus tahu bahwa mereka di gaji oleh rakyat", Tentunya Harus jujur dan Ikhlas serta Berazaskan Pancasila dalam Menjalankan profesi mereka Tandas Ketua DPD LIPAN SULTRA dalam orasinya depan Kantor Dinas Kesehatan.
Kejadian Tersebut tidak hanya terjadi pada Pasien Melahirkan Asal desa lamelai Kecamatan Meluhu, tetapi pernah juga terjadi pada pasien yang lain yang pernah berobat di Rumah Sakit Setia Bunda yang seringkali Di beratkan dengan biaya yang sangat Mahal, hal tersebut di perkuat oleh pernyataan Dokter Mawar Taligana selaku Kepala Dinas Kesehatan.
"Kejadian tersebut berulang kali terjadi dalam penangan pasien di Setia bunda" Terang Dokter Mawar Taligana dalam menerima unjuk Rasa DPD LIPAN SULTRA
Lanjut Dokter Mawar Taligana Mengatakan Proses Izin RS Setia Bunda Mengusulkan Ke Dinas Kesehatan kabupaten dan kami cek kalau Oke Kami berikan, Tentunya dengan melibatkan dinas Kesehatan Provinsi. Terang Kadis Kesehatan Tersebut.
Sementara di depan Kantor Bupati aksi Unjuk Rasa DPD LIPAN di terima Oleh Asisten III yakni Pak Burhan yang kebetulan PJ bupati Bapak Harmin Ramba Ada Tamu dari Kemenkumham.
Di depan Kantor Bupati Ketua DPD LIPAN Sultra Menyampaikan bahwa dengan seringnya Rumah Sakit Swasta Setia Bunda memberatkan Masyarakat kabupaten Konawe dengan pembayaran yang mahal, tanpa Mempertimbangkan Kondisi ekonomi Pasien BPJS Serta Di duga tidak mengantongi Amdal hingga pengelolaan Limbah Medisnya yang tidak sesuai perundang-undangan yang berlaku.
Untuk itu kami Meminta Pemda Konawe dalam hal ini PJ Bupati Konawe bapak Harmin Ramba Melalui Asisten III, Untuk segera Mencabut Izin Operasi Rumah Sakit Setia Bunda dan Mencopot Kepala Puskesmas Ahuhu, dan kami akan kembali lakukan unjuk rasa jika Tuntutan kami tidak di indahkan, serta dalam waktu dekat kami akan segara melaporkan ke kementrian kesehatan atas kondisi Rumah Sakit Setia Bunda tegas Satriadin dalam dialognya dengan Asisten III
"Tuntutan dari DPD LIPAN Sultra akan kami sampaikan Kepada pak PJ Bupati Konawe bapak Harmin Ramba". Jawab Asisten III Pak Burhan. (Ayahdidien)
Posting Komentar