Foto: Getty Images/iStockphoto/kameramachina
1. Rasa Takut pada Allah SWT
Rasulullah SAW dan sahabatnya pernah menangis karena rasa takut pada siksaan yang ditimpakan pada Allah SWT. Mengutip Tafsir Fi Zhilalil Qur'an oleh Sayyid Qhutb, hal ini bersumber dari kisah yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas RA dalam salah satu hadits kala pasukan muslim mendapat kemenangan di Perang Badar.
Rasulullah SAW meminta pendapat pada kedua sahabatnya, Abu Bakar Ash Shiddiq dan Umar bin Khattab, tentang para tawanan perang tersebut. Abu Bakar menganjurkan agar Rasulullah SAW menyuruh mereka bertobat dan mengambil tebusan pada mereka untuk menghadapi musuh.
Sebaliknya, Umar menyarankan agar Rasulullah SAW membunuh para tawanan tersebut. Sebab, menurutnya, mereka adalah para pemuka kaum kafir.
Hingga akhirnya, pilihan Rasulullah SAW jatuh pada pendapat Abu Bakar. Namun, menurut Dr. Muhammad Yusuf Musa dalam buku Pengantar Studi Fikih Islam, ternyata ijtihad yang dilakukan Rasulullah SAW tidak diizinkan Allah SWT hingga Allah SWT menegur beliau dalam surah Al Anfal ayat 67-68.
Rasulullah SAW pun menangis bersama Abu Bakar. Ketika ditanya, Rasulullah SAW menjawab, "Aku menangis karena mendesak untuk menerima tebusan dan sekarang Allah memperlihatkan padaku azab yang akan ditimpakan pada mereka yang menerima tebusan." (HR Ahmad)
2. Memikirkan Umatnya
Rasulullah SAW begitu sayang kepada umatnya. Diceritakan dalam suatu riwayat, Beliau sampai meneteskan air mata karena memikirkan umatnya.
Kisah ini diceritakan dalam hadits shahih Muslim dari Abdullah bin 'Amru bin Ash. Ia mengisahkan, ketika Rasulullah SAW membaca ayat Al-Qur'an yang menceritakan tentang perkataannya Nabi Ibrahim dan Nabi Isa yang termaktub dalam surah Ibrahim ayat 36 dan surah Al Maidah ayat 118.
Rasulullah SAW pun berkata, "Ya Allah, Umatku! Umatku!"
Kemudian, Rasulullah SAW pun menangis. Lalu Allah SWT berkata, "Wahai Jibril, pergilah kamu kepada Muhammad dan ketahuilah bahwa Tuhanmu Mahatahu. Bertanyalah kamu kepada Muhammad, apa yang menyebabkan dia menangis?"
Maka Jibril mendatangi Nabi Muhammad SAW dan bertanya kepadanya apa yang membuatnya menangis. Kemudian, Rasulullah SAW menjawab, bahwa dirinya sangat mengkhawatirkan umatnya kelak di akhirat nanti.
Menurut Majdi Fathi Sayyid dalam buku Tuhan Izinkan Aku Menangis pada Mu: 200 Kisah Air Mata yang Menetes karena Takut pada Allah, hadits di atas menjelaskan tentang kasih sayang Rasulullah SAW kepada umatnya dan perhatian Nabi SAW terhadap kebahagiaan umatnya.
3. Mendengar Bacaan Al-Qur'an
Menurut Kitabul-Aadab karya Fuad bin Abdul Aziz Asy-Syalhub, Rasulullah SAW dan para sahabat bahkan sampai menangis ketika mendengar bacaan Al-Qur'an. Sebagaimana diriwayatkan Abdullah bin Asy-Syakhir RA, dia berkata,
"Aku mendatangi Nabi SAW dan beliau sedang salat. Dan pada kerongkongannya ada suara seperti suara air di periuk yang mendidih. Yakni, beliau menangis." (HR At Tirmidzi, Ahmad, Abu Dawud, dan An-Nasa'i)
Rasulullah SAW juga pernah menangis ketika mendengar Ibnu Mas'ud membacakan Al-Qur'an di hadapan beliau. Hadits ini diriwayatkan dari Ibnu Mas'ud RA, dia berkata,
"Rasulullah SAW bersabda. 'Bacalah Al-Qur'an di hadapanku!' Aku bertanya, 'Apakah aku membacanya di hadapan engkau sedangkan Al-Qur'an ini diturunkan kepadamu?' Rasul berkata, 'Aku suka kalau aku mendengarnya dari selain aku.'
Maka aku membaca surah An-Nisa hingga aku sampai pada ayat, 'Maka bagaimanakah (halnya orang kafir nanti), apakah Kami mendatangkan seorang saksi (rasul) dari tiap-tiap umat dan Kami mendatangkan kamu (Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu (Sebagai umatmu)' (QS An Nisa: 41).
Rasulullah berkata, 'Cukuplah sampai di sini.' Maka, aku menoleh kepadanya dan kedua mata Rasulullah SAW berderaian air mata." (HR Bukhari)
4. Kehilangan Putranya
Rasulullah SAW juga pernah diketahui menangis karena wafatnya Ibrahim atau salah seorang putranya, seperti dilansir dari buku Fiqih Sunnah 2 oleh Sayyid Sabiq. Pada suatu kesempatan, menurut hadits yang diriwayatkan Anas, Ibrahim kecil tengah menghadapi sakaratul maut di kediaman ibu susuannya.
Saat itu, terlihat Rasulullah SAW sedang menangis. Hingga salah seorang sahabat bertanya mengapa Beliau menangis. Rasulullah SAW menjawab,
"Sungguh mata mengalirkan air mata dan hati menjadi bersedih. Kami tidak mengucapkan selain ucapan yang diridhai Tuhan kami. Sungguh kami amat sedih atas kepergianmu, wahai Ibrahim." (HR Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Ahmad)
Sumber artikel by Detikcom
Jakarta - Tidak semua bentuk tangisan berarti buruk. Bahkan, Rasulullah SAW pernah didapati sedang menangis beberapa kali selama masa hidupnya.
Belum lagi, Rasulullah SAW pernah mengingatkan umatnya untuk memperbanyak air mata dan mengurangi tertawa dalam salah satu hadits. Berikut bunyi haditsnya,
وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَوْ تَعْلَمُونَ مَا أَعْلَمُ لَبَكَيْتُمْ كَثِيرًا وَلَضَحِكْتُمْ قَلِيلًا
Artinya: "Demi Dzat dari Muhammad yang berada di tanganNya, kalaulah kalian mengetahui apa yang aku ketahui, tentu kalian akan banyak menangis dan sedikit tertawanya." (HR Bukhari)
4 Sebab Tangisan Rasulullah SAW di Sepanjang Hidupnya
Belum lagi, Rasulullah SAW pernah mengingatkan umatnya untuk memperbanyak air mata dan mengurangi tertawa dalam salah satu hadits. Berikut bunyi haditsnya,
وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَوْ تَعْلَمُونَ مَا أَعْلَمُ لَبَكَيْتُمْ كَثِيرًا وَلَضَحِكْتُمْ قَلِيلًا
Artinya: "Demi Dzat dari Muhammad yang berada di tanganNya, kalaulah kalian mengetahui apa yang aku ketahui, tentu kalian akan banyak menangis dan sedikit tertawanya." (HR Bukhari)
4 Sebab Tangisan Rasulullah SAW di Sepanjang Hidupnya
1. Rasa Takut pada Allah SWT
Rasulullah SAW dan sahabatnya pernah menangis karena rasa takut pada siksaan yang ditimpakan pada Allah SWT. Mengutip Tafsir Fi Zhilalil Qur'an oleh Sayyid Qhutb, hal ini bersumber dari kisah yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas RA dalam salah satu hadits kala pasukan muslim mendapat kemenangan di Perang Badar.
Rasulullah SAW meminta pendapat pada kedua sahabatnya, Abu Bakar Ash Shiddiq dan Umar bin Khattab, tentang para tawanan perang tersebut. Abu Bakar menganjurkan agar Rasulullah SAW menyuruh mereka bertobat dan mengambil tebusan pada mereka untuk menghadapi musuh.
Sebaliknya, Umar menyarankan agar Rasulullah SAW membunuh para tawanan tersebut. Sebab, menurutnya, mereka adalah para pemuka kaum kafir.
Hingga akhirnya, pilihan Rasulullah SAW jatuh pada pendapat Abu Bakar. Namun, menurut Dr. Muhammad Yusuf Musa dalam buku Pengantar Studi Fikih Islam, ternyata ijtihad yang dilakukan Rasulullah SAW tidak diizinkan Allah SWT hingga Allah SWT menegur beliau dalam surah Al Anfal ayat 67-68.
Rasulullah SAW pun menangis bersama Abu Bakar. Ketika ditanya, Rasulullah SAW menjawab, "Aku menangis karena mendesak untuk menerima tebusan dan sekarang Allah memperlihatkan padaku azab yang akan ditimpakan pada mereka yang menerima tebusan." (HR Ahmad)
2. Memikirkan Umatnya
Rasulullah SAW begitu sayang kepada umatnya. Diceritakan dalam suatu riwayat, Beliau sampai meneteskan air mata karena memikirkan umatnya.
Kisah ini diceritakan dalam hadits shahih Muslim dari Abdullah bin 'Amru bin Ash. Ia mengisahkan, ketika Rasulullah SAW membaca ayat Al-Qur'an yang menceritakan tentang perkataannya Nabi Ibrahim dan Nabi Isa yang termaktub dalam surah Ibrahim ayat 36 dan surah Al Maidah ayat 118.
Rasulullah SAW pun berkata, "Ya Allah, Umatku! Umatku!"
Kemudian, Rasulullah SAW pun menangis. Lalu Allah SWT berkata, "Wahai Jibril, pergilah kamu kepada Muhammad dan ketahuilah bahwa Tuhanmu Mahatahu. Bertanyalah kamu kepada Muhammad, apa yang menyebabkan dia menangis?"
Maka Jibril mendatangi Nabi Muhammad SAW dan bertanya kepadanya apa yang membuatnya menangis. Kemudian, Rasulullah SAW menjawab, bahwa dirinya sangat mengkhawatirkan umatnya kelak di akhirat nanti.
Menurut Majdi Fathi Sayyid dalam buku Tuhan Izinkan Aku Menangis pada Mu: 200 Kisah Air Mata yang Menetes karena Takut pada Allah, hadits di atas menjelaskan tentang kasih sayang Rasulullah SAW kepada umatnya dan perhatian Nabi SAW terhadap kebahagiaan umatnya.
3. Mendengar Bacaan Al-Qur'an
Menurut Kitabul-Aadab karya Fuad bin Abdul Aziz Asy-Syalhub, Rasulullah SAW dan para sahabat bahkan sampai menangis ketika mendengar bacaan Al-Qur'an. Sebagaimana diriwayatkan Abdullah bin Asy-Syakhir RA, dia berkata,
"Aku mendatangi Nabi SAW dan beliau sedang salat. Dan pada kerongkongannya ada suara seperti suara air di periuk yang mendidih. Yakni, beliau menangis." (HR At Tirmidzi, Ahmad, Abu Dawud, dan An-Nasa'i)
Rasulullah SAW juga pernah menangis ketika mendengar Ibnu Mas'ud membacakan Al-Qur'an di hadapan beliau. Hadits ini diriwayatkan dari Ibnu Mas'ud RA, dia berkata,
"Rasulullah SAW bersabda. 'Bacalah Al-Qur'an di hadapanku!' Aku bertanya, 'Apakah aku membacanya di hadapan engkau sedangkan Al-Qur'an ini diturunkan kepadamu?' Rasul berkata, 'Aku suka kalau aku mendengarnya dari selain aku.'
Maka aku membaca surah An-Nisa hingga aku sampai pada ayat, 'Maka bagaimanakah (halnya orang kafir nanti), apakah Kami mendatangkan seorang saksi (rasul) dari tiap-tiap umat dan Kami mendatangkan kamu (Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu (Sebagai umatmu)' (QS An Nisa: 41).
Rasulullah berkata, 'Cukuplah sampai di sini.' Maka, aku menoleh kepadanya dan kedua mata Rasulullah SAW berderaian air mata." (HR Bukhari)
4. Kehilangan Putranya
Rasulullah SAW juga pernah diketahui menangis karena wafatnya Ibrahim atau salah seorang putranya, seperti dilansir dari buku Fiqih Sunnah 2 oleh Sayyid Sabiq. Pada suatu kesempatan, menurut hadits yang diriwayatkan Anas, Ibrahim kecil tengah menghadapi sakaratul maut di kediaman ibu susuannya.
Saat itu, terlihat Rasulullah SAW sedang menangis. Hingga salah seorang sahabat bertanya mengapa Beliau menangis. Rasulullah SAW menjawab,
"Sungguh mata mengalirkan air mata dan hati menjadi bersedih. Kami tidak mengucapkan selain ucapan yang diridhai Tuhan kami. Sungguh kami amat sedih atas kepergianmu, wahai Ibrahim." (HR Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Ahmad)
Sumber artikel by Detikcom
Posting Komentar