KABEREH NEWS | Aceh Tamiang - Banjir di Aceh Tamiang sudah memasuki hari kedua dan sebaran luapan air sungai semakin meluas, Minggu (22/1/2023).
Ratusan keluarga saat ini sudah meninggalkan rumah untuk bertahan di pos pengungsian yang disediakan BPBD maupun pemerintah kampung.
Luapan air sungai yang sebelumnya hanya menggenangi permukiman di wilayah hulu seperti Bandarpusaka, kini sudah mulai merendam rumah penduduk di wilayah tengah dan hilir.
Dikutip dari Serambi News, ketinggian banjir di Kecamatan Bandarpusaka sudah mencapai 1,5 meter.
Sebaran luapan air sungai ini merendam lima kampung, yakni Pengidam, Pantaijempa, Babo, Sunting dan Serba.
Namun dampak di Sekerak lebih parah karena saat ini sudah 68 keluarga atau 251 jiwa yang mengungsi.
Kepala Pelaksana BPBD Aceh Tamiang, Iman Suhery mengungkapkan saat ini pihaknya sudah mendirikan tiga pos, masing-masing di Kotalintang, Sukajadi dan Bukitrata.
Ketiga daerah ini memang kawasan yang kerap dilanda banjir, baik akibat intensitas hujan ataupun banjir kiriman dari wilayah hulu.
Datok Penghulu Kampung Sukajadi, Zainal ketika dikonfirmasi mengatakan seluruh warganya yang berjumlah 235 keluarga terkena banjir.
Saat ini seluruh warga masih bertahan di rumah yang rata-rata berbentuk panggung.
“Masih bertahan karena informasi air di Simpang Jernih (Aceh Timur) sudah turun (surut),” kata Zainal.
Zainal mengungkapkan banjir kali ini tidak hanya mengancam keselamatan warga, tapi juga bangunan Masji Al Hikmah.
Masjid ini sebelumnya sudah nyaris ambruk ke sungai karena abrasi banjir akhir tahun lalu.
“Masjid sudah terendam, belum lihat lagi karena jalan ke sana sudah tidak bisa,” kata Zainal. (Redaksi)
Posting Komentar